22 July 2013

MISKIN

Ada seorang kaya yang sombong tanpa sengaja tersenggol seorang pengemis. Dengan emosi ia berkata kepadanya, "Dasar pengemis bodoh, berani-beraniny a kamu menyenggol saya, kamu tidak tahu ya siapa saya ?"

"Maaf tuan, saya benar-benar tidak sengaja, tapi... sebenarnya tuan ini siapa ?" kata si pengemis ketakutan.

Dengan sombong orang kaya tersebut menjawab, "Saya orang yang paling kaya di kota ini !" Tetapi dengan polos pengemis itu berkata, "Maaf tuan, setahu saya, orang yg paling kaya di kota ini adalah tukang kayu yang tinggal di ujung jalan. Ia sering sekali MENGUNDANG para pengemis seperti saya ini untuk makan bersama di rumahnya."

Mendengar hal itu, orang kaya tertunduk malu dan segera berjalan menjauhi si pengemis. Ia tahu benar siapa tukang kayu yang dibicarakan si pengemis tadi yang sebenarnya hidup dalam kekurangan namun selalu mau berbagi kepada sesama. "KEMISKINAN" seseorang tidak lantas dihubungkan dengan sedikitnya harta yang dimiliki.

Dunia boleh memuja materi, tetapi soal "KEKAYAAN" yang sesungguhnya tidaklah semata-mata diukur atas dasar harta dan kelimpahan materi yang dimiliki seseorang, melainkan berbicara tentang berapa banyak yang ia dapat BAGIKAN dan BERIKAN kepada sesamanya.

Ketika seseorang Mau BERBAGI dengan sesamanya sekalipun tidak memiliki materi yang berlimpah, dia sudah dapat dikatakan seorang yang KAYA.

Sebaliknya, seseorg yang tidak pernah BERBAGI dengan sesamanya sekalipun memiliki MATERI yang BERLIMPAH, sebenarnya ia adalah seorang yang MISKIN.

Seperti ada tertulis: "Orang yang mengumpulkan banyak, tidak kelebihan dan orang yang mengumpulkan sedikit, tidak kekurangan." (2 Korintus 8:15)

NB: Jadi mulai skrg, jangan lah anda menjadi orang yg KIKIR, krn semua yg anda miliki saat ini tak akan pernah kau bawa MATI. Hanya sikap WELAS ASIH yg bisa mengikuti kita sampai di hari PENGHAKIMAN Kelak.

No comments:

Post a Comment