WEDNESDAY, 20 JUNE 2012
Tidak ada segala sesuatu hal yang mustahil jika Tuhan telah
berkehendak. Inilah yang dirasakan keluarga dari Ibu Lina Lim, ketika sang anak
yang berusia 2.5 tahun terjatuh dari lantai dua dan mengalami kondisi kritis.
Kekhawatiran dan ketakutan atas kondisi sang anak, dijawab oleh mukjizat dari
Tuhan.
Disuatu sore, sang anak tercinta bernama Pamela sedang
bermain ketika sang ibu meninggalkan dirinyanya diruang televisi bersama sang
ayah untuk mengangkat jemuran. Karena asyik menonton, sanga ayah tidak
memperhatikan Pamela yang sedang bermain. Seketika sang ayah dikejutkan oleh
bunyi suara benturan yang keras. Ternyata Pamela sudah terkapar di lantai dasar
dari ketinggian lantai dua.
Seketika itupula sang ayah berteriak, ibu Lina pun segera
berlari kebawah untuk melihat kondisi Pamela yang telah tergeletak dan tidak
bergerak. Pamela masih hidup namun pucat dan mengalami situasi kritis. Segera
Pamela dibawa ke rumah sakit. Pamela pun segera di bawa ke UGD. Ternyata sang
dokter mendiagnosa bahwa Pamela mengalami pendarahan otak akibat benturan yang
sangat hebat dibelakan kepalanya.
Keadaan Pamela masih belum membaik. Bahkan tim kedokteran
akan mengoperasinya agar kondisi kesehatannya segera pulih. Sang ibu dan
keluarga segera berdoa menunggu proses operasi yang sedang dijalani sang anak.
Hanya sekitar dua jam. Operasi selesai dan sang dokter mengutarakan bahwa
kemauan hidup Pamela yang besar menyelamatkannya dari hal yang tidak
diinginkan.
"Pertama memang saya sih berpikir "kemauan".
Namun jika bukan dari atas (Tuhan) ya bagaimana.. Kalau sampai dia bilang
kejadian ini dahsyat dan jangan sampai terulang lagi, ya kita pasti semua tahu
bahwa itu adalah pekerjaan Tuhan," ungkap sang ibu.
Namun usai operasi, kepala Pamela membesar layaknya seorang
anak yang mengidap penyakit hydrocepalus. Sang dokter pun
memberikan penjelasan bahwa ketika mengoperasi kepala Pamela, dokter harus
membersihkan cairan-cairan yang ada di kepala Pamela. Membedah kulit kepala
bahkan mengebor sebanyak tiga lobang di kepala untuk memasukan selang guna
membuang cairan. Dokter pun memberikan kepastian bahwa kepala Pamela akan
mengecil dengan sendirinya.
Seiring berjalnnya waktu, kondisi kesehatan Pamela berangsur
pulih. Dokter yang merawatnya pun memberitahukan bahwa Pamela menunjukan
kondisi yang terus meningkat. Dan dapat diperbolehkan pulang. Pamela pun harus
beradaptasi kembali dengan pemulihan tubuhnya. Beberapa hari dirinya harus
terjatuh ketika berjalan.
Kedua orang tuapun ikut membantu proses Pamela untuk berjalan
kembali. Namun tidak lagi, Pamela segera pulih total. Dapat bergerak dan
berlari-lari seperti sedia kala. "Saya mengucap syukur kepada Tuhan Yesus
karena Dia yang menyembuhkan anak saya. Sampai saat ini dari dua setengah tahun
hingga 17 tahun, jadi selama 15 tahun sudah hingga saat ini Dia (Tuhan) terus
memberkati,: ungkap sang Ayah.
Kini setelah 15 tahun, Pamela tumbuh menjadi gadis yang
periang, berprestasi di sekolah dan yang terpenting adalah hidup dengan normal
tanpa adanya kekhawatiran terhadap riwayat masa lalu. "Aku sangat
bersyukur banget pada Tuhan karena Tuhan udah baek banget sama ku. Dia itu
nyembuhin aku sampe total, dari kejadian yang kritis kalau aku jatuh dari
lantai dua terus koma, kan biasanya gak selamat, tapi Tuhan nyembuhin aku total.
Terus kalo dulu orang bilang aku bakal cacat atau ada gangguan fisik. Buktinya
sekarang itu gak ada," ujar Pamela.
Ucapan syukur dan perasaan bahagia atas mukjizat Tuhan pun
diungkapkan juga oleh Ibu Lina. "Saya berterima kasih sekali bahwa Pamela
itu boleh hidup dengan normal, tidak kurang suatu apapun, dia boleh belajar
dengan baik, berprestasi, bergaul bersama-sama dengan temannya juga baik. Saya
mengucap syukur sekali karena Tuhan Yesus itu sangat baik sekali." Tutup
ibu Lina Lim.
No comments:
Post a Comment